NOVENTI SETYORINI

Halaman


Selasa, 08 Desember 2020

Tentang Saya
06.030 Comments

Halaman Lain 

ABOUT

A 22 year old Indonesian woman living in Wonosobo, Indonesia. You might have seen me on Twitter or Instagram. Now here you are. Yes, I write, too. Because there are so many things I cannot say out loud, yet I always find a way to put it into words.



Reading Time:
Melukis Wajah
05.530 Comments

Halaman Lain 


Menurut wikipedia Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa yang berfokus pada kegiatan melukis. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.

Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvaskertaspapan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.

Lukisan adalah karya seni lukis yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan cat dengan alat kuas lukis, pisau palet atau peralatan lain, yaitu memulaskan berbagai warna dan nuansa gradasi warna, dengan kedalaman warna tertentu juga komposisi warna tertentu dari bahan warna pigmen warna dalam pelarut (atau medium) dan gen pengikat (lem) untuk pengencer air, gen pengikat berupa minyak linen untuk cat minyak dengan pengencer terpenthin, pada permukaan (penyangga) seperti kertaskanvas, atau dinding. Ini dilakukan oleh seorang pelukis; dengan kedalaman warna dan cita rasa pelukis, definisi ini digunakan terutama jika ia merupakan pencipta suatu karya lukisan.

Hobi saya adalah melukis dengan aliran realist yaitu identik dengan gaya menggambar yang mirip dengan referensi aslinya. Padahal dalam KBBI realisme sendiri diartikan sebagai aliran kesenian yang berusaha melukiskan atau menceritakan sesuatu sebagaimana kenyataannya (KBBI, 2016). Ketika kita berusaha meniru referensi semirip mungkin, kita sedang berusaha untuk menciptakan lukisan yang sealamiah mungkin (natural) mirip dengan aslinya, menirukan alam. Maka dari itu, istilah yang lebih sesuai untuk hal tersebut sebetulnya naturalis, bukan realis.

Reading Time:
Artikel  Sesuai Peminatan (Gunung prau di negeri atas awan Wonosobo)
05.120 Comments

 Halaman Lain


Pendakian menuju gunung prau memang memiliki beberapa jalur yang dapat ditempuh,salah satunya via patak banteng wonosobo.Gunung prau menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara karena merupakan gunung yang tidak terlaku terjal untuk wisatawan khususnya bagi para pemula.
Memiliki ketinggian 2.565 mdpl yang berada di kawasan lebah dataran tinggi dieng,gunung prau memiliki daya tarik tersendiri yaitu pemandangan indah dan sunrise yang begitu memanjakan mata.
Terdapat 3 pos yang cukup terkenal dikalangan para pendaki yaitu via dieng,via patang banteng dan via  wates.
Patak banteng merupakan jalur yang sering  ramai dilewati dengan waktu yang cukup cepat jalur ini disebut sebut cukup terjal untuk dilalui.Berikutnya adalah jalur dieng walaupun waktu yang di butuhkan cukup lama,jalur ini menjadi salah satu jalur tujuan wisatawan karena cukup mudah dilalui pendaki pemula yang selanjutnya adalah via wates yang tergolong jalur yang memiliki pemandangan cukup indah untuk dilalui.



Reading Time:
wacana kesehatan gigi untuk mendukung salah satu isu pembangunan kesehatan
04.570 Comments

Halaman Lain 

Gigi tetap sehat dikala pandemi


Kesehatan gigi merupakan salah satu hal yang menjadi bagian terpenteng dalam menjaga kesehatan secara individu,permasalahan gigi dapat menyebabkan suatu permasalahan yang menjadi serius apabila tidak segera ditangan.Kesehatan mulut menjadi hal yang juga akan berpengaruh dalam imun manusia apalagi dikala pandemi seperti saat ini.Dalam menjaga gigi tetap sehat dikala pandemi merupakan suatu yang tetap harus dijalankan oleh diri sendiri khususnya.Beberapa permasalahan gigi yang sering terjadi diantaranya gigi berlubang,karang gigi,adanya pewarnaan pada gigi,bau mulut dan penyakit lainya. 
Dikarenakan masa pandemi saat ini ada baiknya untuk berkunjung ke pelayanan kesehatan tidak se sering dahulu dan adanya himbauan untuk menunda perawatan ke pelayanan kesehatan beberapa hal di bawah ini dapat menjadi salah satu solusi pencegahan agar kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga walaupun melakukan perawatan secara individu.
1. Menjaga gigi agar tetap sehat dan mengurangi penumpukan plak dengan memakan makanan yang sehat dan berserat seperti buah dan sayur
2. Menyikat gigi secara baik dan benar yang dilakukan setelah sarapan dan sebelum tidur
3. Menggunakan benang gigi untuk memberihkan sisa makanan yang tertinggal pada gigi
4. Mengurangi makanan yang mengandung tinggi gula


Nah mudah bukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dari rumah
Jangan lupa,kesehatan dimulai dari diri sendiri


Sumber : 
https://www.google.com/search?q=poster+kesehatan+gigi+dan+mulut&tbm=isch&ved=2ahUKEwj0yvjWs77tAhVFOCsKHVQoBSAQ2-cCegQIABAA&oq=poster+keseha&gs_lcp=CgNpbWcQARgBMgUIABCxAzIECAAQQzIECAAQQzIFCAAQsQMyBQgAELEDMgQIABBDMgIIADIECAAQQzICCAAyAggAOgQIIxAnOggIABCxAxCDAToHCAAQsQMQQ1C0bFj-iAFg05YBaABwAHgBgAG-BIgBsReSAQswLjguMy4xLjAuMZgBAKABAaoBC2d3cy13aXotaW1nwAEB&sclient=img&ei=8HPPX_SSNcXwrAHU0JSAAg&bih=600&biw=1366&safe=strict#imgrc=SLt7KNmdBl3tUM&imgdii=qgkZLIevyDD9uM



Reading Time:
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi PKL RSUD Tidar Magelang 2019
04.380 Comments

Halaman Lain

Profil RSUD Tidar Magelang




RSUD Tidar Kota Magelang semula milik Yayasan Zending pada masa Kolonial Belanda (Zendingziekenhuis), yang kemudian diresmikan menjadi Rumah Sakit Umum pada tanggal 25 Mei 1932, dipimpin oleh dr. G.J. Dreckmeiers, dengan fasilitas awal sebagai berikut :

  1. Ruang Rawat Inap A (sekarang Ruang Dahlia);
  2. Ruang Rawat Inap B;
  3. Ruang THT (sekarang Ruang Flamboyan);
  4. Kamar Operasi & Poliklinik (sekarang direnovasi menjadi Gedung Poli VIP);
  5. Dapur / Instalasi Gizi;
  6. Gedung Tengah / Pendopo.

Alamat          : Jl. Tidar No.30A, Kemirirejo, Kec. Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah 56125

Pelayanan Kesehatan Gigi di rumah sakit Tidar Magelang

                Di RSUD Tidar magelang terdapat instalasi dan penunjang perawatan kesehatan gigi dan mulut yaitu poli klinik gigi,bedah mulut dan spesialis gigi. Bedah mulut dan spesialis gigi digunakan sebagai perawatan bedah mulut dan spesialis gigi & Orthodonsi oleh drg.Sri Utami,Sp.Ort,drg.Christina Indrawati,Sp.BM dan : drg. Bambang Ekojanto Suwignjo, Sp.KG

Jadwal pelayanan kesehatan gigi dan mulut :

1.       Spesialis Bedah Mulut    : drg. Christina Indrawati, Sp.BM

Poliklinik Spesialis            : Rabu Jam : 09.00 – 14.00 WIB

                                                                   Jum’at Jam : 09.00 – 11.00 WIB

2.       Spesialis Konservasi gigi : drg. Bambang Ekojanto Suwignjo, Sp.KG

Poliklinik Spesialis            : Senin – Kamis Jam : 09.30 – 14.00 WIB

                                                  Jumat Jam : 09.30 – 11.00 WIB

                                                  Sabtu Jam : 09.30 – 12.00 WIB

3.       Spesialis Orthodonsi       : drg. Sri Utami, Sp.Ort

Poliklinik spesialis            : Senin – Kamis Jam : 09.00 – 14.00 WIB

                                                  Jumat Jam : 09.00 – 11.00 WIB

                                                  Sabtu Jam : 09.00 – 12.00 WIB

Kegiatan pelayanan kesehatan gigi praktik kerja lapangan 2019

Melakukan tindakan dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut pada pasien rawat inap

A.      Pasien oral hygiene dengan sikat gigi/ pasien sadar .

      Membersihkan rongga mulut dan gigi dari semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan sikat gigi.

·           TEHNIK PELAKSANAAN :

1.       Menjaga privasi

2.       Memasang perlak dan alasnya/handuk dibawah dagu pasien

3.       Memakai sarung tangan

4.       Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok

5.       Membantu menyiapkan sikat gigi dan pastanya

6.       Membantu pasien menyikat gigi bagian depan,samping dan dalam

7.       Membantu pasien berkumur sambil menyiapkan bengkok.

8.       Mengulangi membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping, dan dalam.

9.       Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok

10.    Mengeringkan bibir menggunakan tissu

11.   Merapikan pasien dan memberikan posisi senyaman mungkin.

  Oral hygiene tanpa sikat gigi/ pada pasien lemah atau tidak sadar.

Pengertian  : membersihkan rongga mulut dari plak dan kotoran , seperti saliva dan sisa makanan pada pasien lemah atau tidak sadar yang memerlukan bantuan sepenuhnya.

Prosedur  :

 

§  Mencuci tangan dan memakai handscone

§  Meletakkan tissu dimeja pasien  dan menyipkan perlengkapan. Jika perlu, nyalakan suction dan sambungkan slang dengan suction catheter.

§  Menutup gorden sekitar tempat tidur atau pintu kamar.

§  Meninggikan tempat tidur dengan level horizontal tertinggi.

§  Mengatur posisi tempat tidur kesisi tempat tidur, memiringkan kepala pasien menghadap kekasur.

§  Meletakkan handuk dibawah kepala dan waskom air kumur dibawah, memasukkan sudip ketika pasien relax, jika dimungkinkan, jangan menggunakan paksaan , jangan pernah menggunakan jari-jari untuk membuka mulut pasien.

§  Membersihkan mulut pasien dengan sikat gigi atau deepers yang dibasahi Nacl 0,9 % peroxide atau air.

-  Membersihkan gigi dan permukaan dalam gigi

-  Membersihkan permukaan luar gigi

-  Menggosok langit-langit mulut,gusi dan bagian dalam pipi.

-  Menggosok atau menyikat lidah dengan pelan

-  Membilas rongga mulut dengan deepers yang dibasahi cairan Nacl/air matang,,mengulangi pembilasan beberapa kali. Jika diinginkan memasukkan ujung karet irrigating syiringe kedalam mulut pasien dan membilas mulut.

 

§  Melakukan suction cairan sekresi yang terakumulasi (jika perlu)

§  Mengolesi bibir dengan water ( soluble jelly (jelly larut dalam air)

§  Memberitahu  pasien/keluarga pasien bahwa prosedur sudah selesai.

§  Melepas handscone dan membuang ke bengkok

§  Mengatur pasien dengan posisi yang nyaman,mengembalikan tempat tidur keposisi semula.

§  Membersihkan alat-alat dan mengembalikan ketempatnya. Memasukkan alat tenun kotor kekantung pakaian kotor.

§  Mencuci tangan

§  Inspeksi rongga mulut dan menanyakan pada pasien (lemah) apakah mulut sudah terasa bersih dan nyaman.

§   Mengkaji pernafasan pasien hal ini dilakukan secara terus menerus selama prosedur.

Sumber Data : http://rsudtidar.magelangkota.go.id/


Reading Time:

Kamis, 05 November 2020

LAPORAN  KEGIATAN PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT MASYARAKAT  MATA KULIAH UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT II
21.250 Comments

 

LAPORAN

KEGIATAN PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT MASYARAKAT

MATA KULIAH UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT II

 

di Wilayah Kecamatan Wadaslintang,Kabupaten Wonosobo 

Tanggal pelaksanaan 28 September s.d 6 November  2020

                                                   Pelaksana

                                                 Nama   : Noventi Setyorini

                                                 Nim     : P1337425217052

                                                 Prodi    : DIV Keperawatan Gigi

 

 

 

 

PRODI DIV TERAPI GIGI

JURUSAN KESEHATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

November, 2020

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sehat,baik secara fisik,mental,spiritual maupun social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan ekonomis (UU No. 36 Tahun 2009). Selain kesehatan tubuh secara umum hal lain yang perlu dijaga adalah kesehatan gigi dan mulut.

Kesehatan gigi dan mulut seringkali menjadi prioritas yang kesekian  bagi sebagian orang.Gigi dan mulut merupakan pintu gerbang masuknya kuman dan bakteri,sehingga dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainya.Masalah gigi berlubang masih banyak dikeluhkan baik oleh anak anak maupun dewasa (Kemenkes RI,2014)

Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang memengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Peran penting pelayanan kesehatan dalam menentukan status kesehatan masyarakat harus diimbangi dengan ketersediaan fasilitas tersebut yang harus diupayakan oleh pemerintah dan masyarakat. Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, keterjangkauan dan pemberi pelayanan.1 Selain lokasi dan tenaga kesehatan, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan juga dipengaruhi oleh informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta program pelayanan kesehatan itu sendiri. Di masyarakat terdapat beberapa pelayanan kesehatan baik primer, sekunder maupun tersier. (Arisanti Nita dkk,2015)

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) merupakan bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat.Beberapa bentuk UKBM yang dikenal adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa) dan Desa Siaga. Keberhasilan pelaksanaan UKBM ini tidak terlepas dari peran masyarakat sebagai pelaksana dan penerima pelayanan kesehatan, sehingga perlu dilakukan kajian mengenai penggunaan UKBM oleh masyarakat (Arisanti Nita dkk,2015)

Untuk membantu pemerintah dalam upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan gigi dan mulut melalui peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan dengan cara melakukan refresing kader kesehatan gigi dan mulut ataupun membentuk kader kesehatan baru dalam wadah UKGM ( Usaha Kesehatan Gigi masyarakat ).

Dari data tersebut menunjukan kualitas status kesehatan gigi yang m,asih rendah, sehingga kami selaku mahasiswi kesehatan gigi dan mulut dari Poltekkes Semarang ingin melaksanakan sebuah program pemberdayaan masyarakat yang diwujudkan dalam sebuah kegiatan “ Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut Desa Dundangan “ yang sekiranya diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat dan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada kader kesehatan gigi dan mulut di Desa Dundangan.

 

 

 

 

 

B.     Masalah

1.      Data Masalah

Status Lokalis

No

Status Lokalis

Presesntse Ya

Presentase Tidak

1

Gigi Berlubang

70%

30%

2

Gigi Ditambal

20%

80%

3

Gigi Dicabut

10%

90%

4

Sariawan

10%

90%

5

Gigi Palsu

0%

100%

6

Pewarnaan Gigi

60%

40%

7

Karang Gigi

40%

60%

8

Gusi Berdarah

0%

100%

9

Gigi Sundulan

20%

80%

10

Rampan Karies

30%

70%

11

Kawat Gigi

10%

90%

 

1)      Skor Pengetahuan

Pengetahuan

Baik

Cukup

Kurang

90%

10%

0%

 

2)      Skor Sikap

Sikap

Baik

Cukup

Kurang

40%

60%

0%

 

3)      Skor Tindakan

Tindakan

Baik

Cukup

Rendah

60%

40%

0%

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.      Identifikasi Masalah

 

No

Data Fokus

Masalah

                                            Perilaku

1

Data Subjektif:

 

Terdapat warga yang kurang mengetahui penyebab gigi berlubang

 

Data Objektif

 

Dari 10 KK yang di survey terdapat 1 orang yang kurang memahami pengetahuan tentang penyebab gigi berlubang

 

Dapat menjadi salah satu penyebab utama dalam kesehatan gigi dan mulut

 

 

 

                                            Sikap

1

Data Subjektif

 

Terdapat warga yang kurang memahami pemakaian sikat secara bersamaan

 

Data Objektif

Terdapat 5 orang warga yang menjawab tidak setuju

Dapat menyebabkan terjadinya penyebaran bakteri

2

Data Subjektif

 

Terdapat warga yang lebih memilih snack daripada buah,dikarenakan kurangnya pemahaman

 

Data Objektif

 

Terdapat 6 warga yang lebih memilih memakan snack

Snack menyebabkan gigi berlubang

3

 

Data Subjektif

 

Terdapat beberapa warga yang tidak menambalkan gigi berlubang ke pelayanan kesehatan gig

 

Data Objektif

 

2 orang warga menjawab ragu-ragu dalam melakukan penambalan gigi di pelayanan kesehatan

Menambalkan gigi di luar pelayanan kesehatan dapat menimbulkan resiko masalah.

                                           Tindakan

1

 Data Subjektif

 

Terdapat beberapa warga yang tidak/sudah melakukan kegiatan menyikat gigi sebelum tidur

 

Data Objektif

 

Terdapat 6 warga yang  pernah mengalami menyikat gigi sebelum tidur

Dapat menyebabkan resiko gigi berlubang

2

Data Subjektif

 

Terdapat beberapa warga yang tidak menyikat gigi setelah sarapan

 

Data Objektif

 

Terdapat 1 warga yang  pernah mengalami menyikat gigi setelah sarapan

Dapat menyebabkan resiko gigi berlubang

3

Data Subjektif

 

Terdapat beberapa warga yang menyukai makan makanan ringan di pagi dan siang hari

 

Data Objektif

 

Terdapat 2 warga yang menyukai makan makanan ringan di pagi dan siang hari

 

Dapat menyebabkan resiko gigi berlubang

4

Data Subjektif

 

Terdapat beberapa warga yang tidak terbiasa menggosok gigi sedari kecil

 

Data Objektif

 

Terdapat 5 warga yang tidak terbiasa menggosok gigi sedari kecil

 

 

Dapat menyebabkan resiko gigi berlubang

 

 

 

 

 

 

C.    Tujuan

a.       Tujuan Umum

Untuk meningkatkan pengetahuan , minat dan peran serta kader dibidang kesehatan gigi dan mulut. Sehingga dapat tercapainya perilaku hidup sehat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

b.      Tujuan Khusus

-       Meningkatlan pengetahuan kader tentang UKGM

-       Meningkatkan pengetahuan kader tentang kesehatan gigi secara umum.

-       Meningkatkan pengetahuan kader tentang jenis jenis penyakit gigi dan mulut.

-       Meningkatkan pengetahuan kader tentang cara-cara pencegahaan penyakit gigi dan mulut.

-       Meningkatkan kemampuan kader tentang cara pemeriksaan gigi dan mulut secara sederhana.

-       Meningkatkan kemampuan kader tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar

-        

D.    Nama dan Sasaran Kegiatan

Pelatihan Kader UKGM , untuk upaya pencegahan penyakit gigi dan muut di akukan di wilayah kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo

Kegiatan kesehatan gigi dan mulut yang akan kami selenggarakan, yaitu : Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, Sasaran kegiatan adalah kelompok umur 17-25 tahun desa Wadaslintang berjumlah 10 orang.

 

  1. Waktu dan tempat

Hari, tanggal                : Minggu 11 Okteber-Senin 12 Oktober 2020

Pukul                            : 08.00 WIB s.d selesai

Tempat                         : Rumah Sasaran

 

F.     Pengorganisasian

 

Panitia penyelenggara dibentuk untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Penyegaran Materi Kesehatan Gigi dan Mulut di Kecamatan Wadaslintang,Kabupaten Wonosobo Struktur organisasi Panitia penyelenggara yaitu sebagai berikut :

 

Pelindung :

1.      Kajur Jurusan Keperawatan Gigi              : Tri Wiyatini, SKM, M.Kes(Epid

2.      Ketua Prodi D-IV Keperawatan Gigi       : Salikun, S.Pd, M.Kes

3.      Ketua Rt                                                    :

Penanggung jawab                 

Dosen Pembimbing PKL                                : Irmanita Wiradona, S.SiT, M.Kes

Ketua                                                               : Noventi Setyorini

BAB II

KEGIATAN

A.    Kegiatan

Kegiatan yang akan dilakukan adalah melakukan pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Wadaslintang,Kabupaten Wonosobo pada tanggal 11-12 Oktober 2020

1.       Identifikasi Masalah

a.       Melakukan survey lingkungan

b.       Membagikan kuesioner ke sasaran secara langsung dengan cara door to door

c.       Melakukan prioritas masalah dari data yang diambil

2.       Kegiatan MMD

a.       Memaparkan hasil SMD

3.       Implementasi

a.       Melakukan pre test pada sasaran

b.       Memberikan penyuluhan/pelatihan

·         Pengertian dan Konsep Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Mandiri

·         Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut

·         Pengetahuan Rongga Mulut dan Gigi

·         Pemriksaan dan Pencatatan Kesehatan Gigi dan Cara Pengisisan KMGS dan KASIH.

c.       Simulasi

·         Simulasi pengisian KMGS dan KASIH

d.       Melakukan Post Test

4.       Monitoring

Monitoring dilakuakan untuk melihat apakah ada kendala dsaat dilakukannya kegiatan tersebut.

5.       Evaluasi

a.       Evaluasi Proses

Kegiatan ini dilakukan pada saat program berlangsung dengan tujuan menilai kembali tahapan kerja dan hal hal yang mungkin menjadi hambatan pada saat berlangsungnya kegiatan meliputi :

1.       Waktu penyampaian materi

2.       Materi penyampaian materi

3.       Teknik yang digunakan dalam penyampaian materi

b.       Evaluasi Hasil

Evaluasi hasil mempunyai tujuan untuk melihat keberhasilan program dimana dalam hal ini dilakukan pada akhir program dengan cara memberikan pre test dan post test kemudian membandingkan hasil antara pre-test dan post-test.

B.    Metode

Metode yang akan kami gunakan dalam melaksanakan kegiatan UKBM ini adalah dengan ceramah umum (public speaking), diskusi, dan simulasi

 

C.   Prosedur Kegiatan

No.

Tahap/Kegiatan

Tujuan

Uraian Kegiatan

Waktu

Dokumentasi

1.

Kegiatan Perizinan / Advokasi

 

  1. Perijinan

Agar mendapatkan izin .

Meminta izin kepada Ketua RT untuk mengadakan pendataan kepada warga.

Sebelum memulai tindakan

Terlampir

2

Pengambilan data dan pengolahan data

 

  1. Pengambilan data pada warga

 

 

 

 

Untuk mendapatkan data tentang kesehatan gigi dan mulut warga

Memberikan kuesioner kepada warga dan menjelaskan maksud dari pengambilan data.

13 oktober  2020 – 14 oktober 2020

Terlampir

 

 

 

 

 

 

 

  1. Pengolahan data

Untuk mendapatkan hasil dari kegiatan pengambilan data tersebut.

Mengolah data dari kuesioner yang sudah dibagikan menggunakan excel

15 Oktober 2020

Terlampir

3

Kegiatan MMD

 

  1. Memaparkan kegiatan hasil SMD dengan Ketua RT

Untuk memaparkan kegiatan dari pendataan yang sudah dilakukan pada RT dan warga.

Melakukan diskusi bersama Ketua RT terkait rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh pelaksana

17 Oktober 2020

Terlampir

4

Implementasi

 

  1. Melakukan Pre test pada sasaran

Untuk mengetahui pengetahuan awal warga tentang kesehatan gigi dan mulut.

Warga diminta untuk mengisi soal pre test yang diberikan oleh pelaksana.

22 Oktober 2020

Terlampir

 

  1. Memberikan Penyuluhan tentang ( Pengertian dan konsep Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Mandiri dan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut ).

Untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan warga dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut.

Pelaksana memberikan penyuluhan kepada warga dengan door to door.

22 Oktober 2020

Terlampir

 

  1. Memberikan penyulhan tentang ( Pengetahuan Rongga Mulut dan Gigi serta cara pemeriksaan dan pencatatan kesehatan Gigi sederhana dan cara pengisisan KMGS dan KASIH

Untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan warga tentang rongga mulut dan dapat melakukan pemeriksaan secara sederhana serta pengsisian KASIH dan KMGS.

Pelaksana memberikan penyuluhan kepada warga dengan door to door.

23 Oktober 2020

Terlampir

 

 

  1. Melakukan simulasi Pengisisan KMGS dan KASIH

Untuk meningkatkan keterampilan warga dalam pengisian KASIH dan KMGS.

Mendampingi warga melakukan kegatan pengisisan KASIH dan KMGS.

23 Oktober 2020

Terlampir

 

  1. Melakukan post test

Untuk mengukur pengetahuan warga setelah dilakuakan penyuluhan

Warga mengisi soal post test yang diberikan oleh pelaksana

23 Oktober 2020

Terlampir

 

D.   Anggaran

 

NO

Nama Kegiatan

Nama Barang

Jumlah Barang

Harga Pre Unit

Jumlah Harga

1

Perizinan dan laporan kegiatan

Print Proposal

2 Jilid

Rp 5.000

Rp 10.000

2

Pengadaan materi

Print materi Pelatihan

5 lemar x 10 orang = 50 lembar 

Rp

 

3

Pengadaan Media

Leaflet

12 Lembar

Rp 1.500

Rp 18.000

4

Reward

Produk kesehatan gigi ( sikat gigi dll)

10 buah

Rp 10.000

Rp. 100.000

 

E.    Matrik Kegiatan

 

Hari,tanggal                            : Minggu 11 Oktober

Tempat                                    : Rumah Noventi

 

No

Waktu

Kegiatan

Tempat

Penanggung Jawab

1

13.00-13.05

Pembukaan

Rumah Noventi

Noventi

2

13.05-13.20

Sambutan-sambutan

Rumah Noventi

Noventi

3

13.20-14.00

Perkenalan Pre-test

Rumah Noventi

Noventi

4

14.00-14.10

Istirahat (snack)

Rumah Noventi

Noventi

5

14.10-15.15

Makan Siang

Rumah Noventi

Noventi

6

15.15-15.30

Sholat

Rumah Noventi

Noventi

7

15.30-16.45

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut tentang UKGM dan kesehatan gigi secara umum

Rumah Noventi

Noventi

 

Hari,Tanggal               : Senin 12 Oktober 2020

Tempat                        : Rumah Noventi

 

No

Waktu

Kegiatan

Tempat

Penanggung Jawab

1

09.00-09.30

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut tentang jenis-jenis penyakit gigi dan mulut

Rumah Noventi

Noventi

2

09.30-10.00

Penyampaian Materi kesehatan gig dan mulut tentang cara pencegahan penyakit gigi dan mulut

Rumah Noventi

Noventi

3

10.00-10.50

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut tentang cara pemeriksaan gigi dan mulut scara sederhana

Rumah Noventi

Noventi

4

10.50-11.15

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut tentang cara memberikan pertolongan pertama pada sakit gigi dan gusi

Rumah Noventi

Noventi

5

11.15-11.30

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut pada kader tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar

Rumah Noventi

Noventi

6

11.30-11.45

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut tentang teknik melakukan penyuluhan kesehatan gigi

Rumah Noventi

Noventi

7

11.45-13.00

Makan siang dan sholat

Rumah Noventi

Noventi

8

13.00-14.15

Simulasi KMGS dan KASIH

Rumah Noventi

Noventi

9

14.15-15.00

Evaluasi kegiatan dan post test

Rumah Noventi

Noventi

 

F.    Hasil Kegiatan

 

No

Nama Kegiatan

Pencapaian

1.       

materi kesehatan gigi dan mulut tentang UKGM dan kesehatan gigi secara umum

Tercapai

2.       

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut tentang jenis-jenis penyakit gigi dan mulut

Tercapai

3.       

Penyampaian Materi kesehatan gig dan mulut tentang cara pencegahan penyakit gigi dan mulut

Tercapai

4.       

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut tentang cara pemeriksaan gigi dan mulut scara sederhana

Tercapai

5.       

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut tentang cara memberikan pertolongan pertama pada sakit gigi dan gusi

Tercapai

6.       

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut pada kader tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar

Tercapai

7.       

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut tentang teknik melakukan penyuluhan kesehatan gigi

Tercapai

8.       

Simulasi KMGS dan KASIH

Tidak Tercapai

 

 

 

G.   Hasil pre test dan post test

Berdasarkan hasil pengamatan selama pelatihan, para peserta menikmati prose pelatihan kader dan pendekatan partisipatif. Mereka aktif berpendapat, bersemangat dan mau mendengarkan masukan-masukan untuk perbaikan kedepan. Dan terjadi peningkatan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dibuktikan dengan hasil pre test dan post test :

 

 

Pengetahuan

Pre Test

Post Test

Baik

Cukup

Kurang

Baik

Cukup

Kurang

90%

10%

0%

100%

0%

%

 


H.   Evaluasi

I.        Evaluasi Jangka Pendek

1.      Penjajakan awal

Dengan pre test yang dilakukan sebelum pelaksanaan pelatihan dimulai.

2.      Evaluasi akhir pelatihan / evaluasi out put (Penilaian terhadap materi)

Dengan post test dilakukan setelah pelaksanaan pelatihan selesai untuk menguji sejauh mana kader dapat menyerap materi yang diberikan oleh nara sumber / penyaji.

Kedua hasil pre test dan post test dibandingkan untuk melihat apakah ada peningkatan nilai sebelum dan sesudah diberikan materi pelatihan.

3.      Evaluasi akhir penyelenggaraan

Dilakukan setelah akhir penyelenggaraan atau bersamaan dengan post test.

Tujuan untuk mengetahui kekurangan fasilitas yang disediakan oleh panitia sebagai koreksi untuk menyelenggarakan kegiatan berikutnya.

a.       Evaluasi  penyelenggara / Evaluasi Proses (Organizing Comitee / OC) : evaluasi yang berhubungan dengan penyediaan fasilitas penyelenggaraan.

Ø  Bagaimana dengan sarana prasarana yang disediakan, nyaman atau tidak. Jika ada kekurangan mohon ditulis.

Ø  Bagaimana dengan konsumsi yang disajikan, enak atau tidak. Kekurangan sebutkan.

b.      Evaluasi tim Pelatih / Evaluasi Input (Steering Comitee / SC) : Evaluasi yang berhubungan dengan nara sumber tentang penyampaian materi.

v  Apakah cara penyampaian materinya terlalu cepat.

v  Nara sumber menguasai materi yang disampaikan atau tidak.

v  Bagaimana dengan ringkasan materi yang digandakan / dikopikan apakah kurang lengkap.

II.     Evaluasi Jangka Panjang / Evaluasi Out Come (kegiatan kader)

Untuk mengetahui kerja kader setelah dilatih maka kader harus dimonitor kegiatannya agar berjalan sesuai harapan. Sedangkan evaluasi jangka panjang dilakukan minimal 6 bulan setelah pelatihan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

  1. KESIMPULAN

Telah terlaksananya pelatihan kader UKGM di Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo yang diikuti oleh 10 anggota karang taruna yang dilaksanakan pada tanggal 11-12 Oktober Oktober 2020.

Dengan  terlaksananya kegiatan pelatihan kader UKGM yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo,  ini semoga dapat berjalan secara berkesinambungan sebagaimana mestinya.

SARAN

1.      Bagi Kader

a.       Dapat menjalankan program UKGM yang telah dibentuk dan dilakukan pelatihan

b.      Dapat menerapkan ilmu yang telah disampaikan

2.      Bagi Penyelenggara

a.       Meningkatkan kerjasama antar anggota

b.      Meningkatkan koordinasi antar anggota dalam hal pembagian tugas dan manajemen waktu

 

 

 

 



Reading Time:

@way2themes